Home

Selamat Datang Ke Laman NurSKBM -- Sesungguhnya saat yang paling dekat antara dirimu dengan ALLAH Subhanahu wa Ta'ala, iaitu apabila engkau sedang bersujud kepadaNya. Dan saat yang paling berbahagia adalah ketika engkau ikhlas kepadaNya. Saat yang paling lapang bagimu adalah ketika engkau berzikir kepadaNya. Dan saat dimana engkau paling berharap kepadaNya adalah ketika engkau berdo'a kepadaNya
( SKBM 100 TAHUN PADA 2010)

Wednesday, January 2, 2008

Cerita Seekor Anjing Kecil

Seekor anak anjing yang kecil, sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. Kata kuda itu : “Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya boleh mengangkat banyak barang untuknya, saya rasa binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor lembu di kandang sebelah berkata : “Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab Cik Puan di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini”, dengan nada menhina.

Teriak seekor keldai : “Hai lembu, kedudukanmu lebih rendah dari saya, saya memberi bulu bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga.

Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah menghalau tikus-tikus dari ladang itu. Semua binatang sepakat si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan apapun kepada keluarga itu.

Terhina oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat yang sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi…..

Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu bertanya keluh kesah si anjing kecil itu.

“Saya tidak dapat memberikan khidmat kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini.”

Kata anjing tua itu : “Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak boleh memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak boleh kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Yang Maha Pencipta untuk membawa kegembiraan. ”

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan kelihatan amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria.

Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengosok kepalanya, serta berkata : “Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi ceria, bila kau menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih……. ..”

Moralnya:

Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya. …

Dan jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang sombong dibenci oleh semua orang.

No comments: