Home

Selamat Datang Ke Laman NurSKBM -- Sesungguhnya saat yang paling dekat antara dirimu dengan ALLAH Subhanahu wa Ta'ala, iaitu apabila engkau sedang bersujud kepadaNya. Dan saat yang paling berbahagia adalah ketika engkau ikhlas kepadaNya. Saat yang paling lapang bagimu adalah ketika engkau berzikir kepadaNya. Dan saat dimana engkau paling berharap kepadaNya adalah ketika engkau berdo'a kepadaNya
( SKBM 100 TAHUN PADA 2010)

Wednesday, January 9, 2008

Fokus Pada Kelebihan Diri

“Murid murid, coba tuliskan apa tiga kelebihanmu, ” kata seorang guru yang hari itu menjadi pembimbing motavasi bagi sekolah rendah ini.

Beberapa minit berlalu namun anak-anak kecil itu seakan masih bingung.

Justeru itu, sang guru kemudian bersuara keras : “Cepat, tuliskan! Kalau tidak, saya akan denda kamu semua.” Anak-anak manis itu seketika menjadi kelam kabut.

Beberapa di antara mereka, mulai menulis. Salah satu di antara mereka menulis di atas kertas, “Kadang-kadang mengikut kata ibu. Kadang-kadang membantu ibu. Kadang-kadang memberi adik makan.”

Penuh rasa hairan, sang guru bertanya kepadanya : “Kenapa ditulis kadang-kadang? “. Dengan wajah penuh jujur, sang murid hanya berkata : “Memang kadang-kadang, cikgu”

Ketika semua anak telah menuliskan kelebihan dirinya, sang guru kemudian melanjutkan iarahannya seperti berikutnya : “Sekarang anak-anak, coba tuliskan tiga kelemahanmu atau hal-hal yang buruk dalam dirimu.”

Seketika ruangan kelas menjadi riuh rendah. Murid murid nampak bersemangat. Salah satu dari mereka angkat tangan dan bertanya : “Tiga saja, cikgu?”. “Ya, tiga saja!” jawab Guru itu. Anak tadi langsung menyambung : “Cikgu, jangankan tiga, sepuluh pun saya boleh!”.


Apa pelajaran yang boleh kita ambil dari cerita sederhana itu?
Saya menangkap setidaknya ada beberapa hal penting yang boleh kita pelajari. Salah satunya, kita sering tidak menyadari apa kelebihan diri kita karana orang di sekitar kita hanya sering mengatakan kepada kita kekurangan kita sahaja bukannya kelebihan kita.

Baru-baru ini, saya dan istri saya menyaksikan di sebuah television swasta memperagakan pertunjukkan seni dari orang orang cacat. Kami benar-benar terharu. Ada orang buta yang begitu pandai bermain piano atau gendang. Lelaki dan wanita muda yang tak dapat mendengar dapat menari dengan begitu indahnya. “Luar biasa, dia boleh menari dengan penuh penghayatan. Yang membuat saya heran, dia kan tidak boleh mendengar tapi mahir mengikuti irama lagu dengan sangat tepat?”, kata istri saya kagum.

Seorang pemuda buta yang bernyanyi dengan nada merdu sempat berkata, “Saudaraku, saya memiliki dua mata seperti Anda. Namun yang ada di depan saya hanyalah kegelapan. Ibu saya mengatakan saya boleh bernyanyi, dan ia memberi saya semangat untuk bernyanyi.”

Benarlah apa yang dikatakan Alexander Graham Bell : “Setelah satu pintu tertutup, pintu lainnya terbuka; tetapi kerap kali kita terlalu lama memandang dan menyesali pintu yang telah tertutup itu sehingga kita tidak melihat pintu yang telah dibuka untuk kita.”

Fokuskan perhatian pada kelebihan kita dan bukan kelemahan kita.

No comments: